Selasa, 18 Februari 2014

Islam yang asing

 

  "Sesungguhnya islam itu bermula dalam keadaan yang asing dan akan kembali sebagaimana awalnya". (HR. Muslim)

     Demikian Rasulullah bersabda tentang keadaan kaum muslimin. Pada awalmula kedatangannya, isalm di anggap aneh dan asing. Selamng beberapa masa islam berjaya dan berwibawa. Namun, setelah generasi datang silih berganti cahaya islam redup kembali.
     
     Keterasingan islam saat ini bukan asing seperti mula dengan sedikitnya pengikut dan sulitnya ilmu agama dituntut. Tapi pada runtuhnya kekuasaan, syariat dan lenyapnya tradisi serta akhlaknya. Syariat tak lagi di anggap hebat sementara tradisi barat menjadi kiblat.

     Orang yang konsisten dengan ciri keislaman menjadi aneh, begitu juga yang tak mau ikut-ikutan budaya barat harus siap mendapatkan cemooh. Dikatakan tidak gaul, ngga' update dan lain sebagainya. Tak sedikit yang kemudian galau dan mencari aman dengan tetap memakai ciri khas keislaman tapi menyeburkan diri dalam budaya masyarakat kebanyakan. Contoh paling mudah bisa kita saksikan di layar TV. Kita tak sulit lagi menyaksikan seorang wanita berjilbab namun berjoget ala caesar di tengah kumpulan pria dan wanita di saksikan ratusan bahkan mungkin ribuan penonton. Contoh lain, Pemandangan wanita berjilbabberduaan pada malam hari di beberapa kota besar dan kecil bukan lagi pemandangan yang langkaapalagi pada bulan februari seperti sekarang ini. Kami memberi contoh wanita bukan berarti wanita lebih baik, tetapi karna identitas wanita itu lebih mudah di kenali.

    Tak sedikit pula yang benar-benar terbang bebas dari ikatan islam. Tak ada lagi ciri dan khas keislaman selain kolom agama di KTP yang masih islam (islam KTP). seperti pakaian ketat, transparan,dan terbuka menjadi identitas mereka, sehingga tak bisa lagi di bedakan antara muslimah dan wanita kafir. Demikian pula para pria, mereka malu melangkahkan kaki ke masjid sementara kawan yang lain sedang asyik main game. Tak enak rasanya duduk membaca al-quran setelah maghrib sementara teman yang lain sedang asyik nongkrong dan ngobrol.

   Mereka lebih percaya diri ketika merayakan ulang tahun ( bahagia padahal umurnya semakin berkurang ), Valentine Day, dan bergaul bebas daripada berjalan unutk menuntut ilmu agama atau melaksanakan ibadah fardhu. Fenomena mengikuti budaya kafir sudah pernah di sampaikan oleh rasulullah yang artinya kurang lebih : "Sunggguh Sebagian kalian nanti akan mengikuti tradisi orang-orangsebelum kalian sedepa demi sedepa (setapak demi setapak), sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka masuk pada lubang biawak, niscaya kalian mengikuti juga". Para sahabat bertanya : "Apakah yang anda maksud adalah yahudi dan nasrani, ya rasulullah?". Beliau bersabda : " Siapa lagi kalau bukan mereka?". (HR. Bukhari)

    nah, tidak sepatutnya seorang muslim itu mengikuti tradisi orang kafir. Sebab, umat islam adalah ummatn wasatha, umat yang derajatnya di bawah nabi, namun diatas  semua umat yang ada. maka selayaknya kita  di contoh bukan mencontoh.

     semoga kita terhindar dari budaya barat dan mengutamakan islam dalam hidup kita, walaupun ini terasa sangat sulit karna faktor lingkungan dan teman dan juga sudah mengakar di sekililing kita. amien.

 Mohon saran, kritik dan evaluasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar